Selebnews.id-Jakarta. Beragam kaus warna biru, ratusan guru sejarah yang bergabung dalam bendera Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI) turun dari bus yang terhenti di depan gerbang rumah Presiden RI ke-2 Jenderal Besar H. Muhammad Soeharto, di Jalan Cendana No.8, Menteng, Jakarta Pusat, pada Sabtu (21/10/2023).


Mereka pun berbaris rapi menuju teras rumah hingga kemudian dipersilahkan masuk dengan diterima oleh Soehardjo, adik ipar Presiden Soeharto dan Mayor Jenderal TNI (purn) Maliki Mift, mantan sekertaris pribadi Presiden Soeharto.




Usai bersalaman, para guru sejarah dari berbagai daerah itu dipersilahkan duduk di ruang tamu yang berada tepat di depan ruang kerja Presiden Soeharto.Dalam pertemuan santai itu, Soehardjo dan Maliki mengenalkan isi rumah peninggalan Presiden Soeharto dengan tampilan kesederhanaan di setiap sudut ruangan.


Di ruangan pertama berhias sepaket sofa warna krem yang mengitari meja kayu besar. Di ruangan ini tampak lukisan burung merpati yang diapit foto 3 dimensi Presiden Soeharto dan istri tercinta yaitu Raden Ayu Fatimah Siti Hartinah atau Ibu Tien Soeharto.


Di ruangan inilah para guru sejarah dan Soehardjo serta Maliki saling bercengkrama penuh kehangatan. Di hadapan ruangan ini terdapat bufet kaca berisikan keramik dan barang antik dari berbagai negara.
Di depan ruangan pertama ada pintu menuju ruangan tempat Presiden Soeharto bertemu dengan para menteri dan tamu negara. Ruangan ini di lengkapi sofa warna hitam, dengan hiasan di dindingnya lukisan Hanoman. Di sisi kanan ruangan berdiri bendera merah putih yang diapit 2 batang tombak.


Bergeser ke sudut lainnya, terdapat sebuah lemari berisi buku-buku koleksi Presiden Soeharto. Ada pula hiasan beraksara Jawa bercorak simpel bertulis sa-sa-sa yakni singkatan dari “sabar, sareh dan saleh”.
Aksara Jawa “sa-sa-sa” itu merupakan prinsip hidup Presiden Soeharto sampai Beliau wafat. Yakni kata Sabar itu artinya dalam hidup harus selalu sabar dalam menghadapi ujian, dan sareh berarti iklas serta saleh itu beragama.
Pada pertemuan ini, Soehardjo menceritakan awal mula Presiden Soeharto menempati rumah bersejarah ini tepatnya saat Beliau menjabat kepala negara Indonesia.


Soehardjo juga menyampaikan kesuksesan Presiden Soeharto memimpin Indonesia dengam berbagai program pembangunan yang bertujuan untuk menyejahterakan rakyat di berbagai bidang. Seperti pendidikan dengan dibangun SD Inpres di setiap daerah, dan program pertanian pada tahun 1984 sukses swasembada beras hingga Indonesia mendapatkan penghargaan dari FAO (Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia).
Maliki dan Soehardjo pun mempersilahkan para guru sejarah se-Indonesia untuk melihat setiap sudut ruangan rumah Presiden Soeharto.


Mereka sangat terkesima dan kaget tidak menyangka rumah mantan seorang presiden, ternyata tampilan sangat sederhana. Mulai dari pintu gerbang, bangunan rumah yang tak begitu megah, dan ruangan sudut rumah yang klasik penuh hiasan makna kehidupan.
“Ini jauh dari ekpektasi saya, berada di daerah Menteng bayangan saya rumahnya pasti megah. Tapi ternyata rumahnya sangat sederhana mencerminkan kehidupan Pak Harto yang memang sederhana dan penuh ketauladan. Saya terharu, sangat senang bisa berkunjung ke rumah Pak Harto,” ucap Ratih Kusmahardi, guru sejarah SMAN 3 Sidoharjo, Jawa Timur.
Menurut Ratih, di samping sebagai negarawan yang sukses memimpin Indonesia di kancah nasional hingga disegani negara lain. Ternyata sosok Pak Harto adalah seorang ayah dan suami yang sangat setia.
“Pak Harto itu seorang negarawan yang penuh ketauladan jadi panutan kami. Ini akan kami sampaikan kepada murid-murid kami. Pak Harto adalah seorang jenderal besar yang jasanya telah menyelamatkan bangsa ini dari perpecahan. Peristiwa 1965 itu, kalau Pak Harto tidak cepat dan tegas bertindak, menurut saya tidak akan selesai. Beliau juga menempatkan landasan pembangunan bangsa,” ujar Ratih.